Salah satu gua yang cukup populer di Yogyakarta adalah Gua Pindul, yang
terletak di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kab Gunungkidul. Di Pindul,
pengunjung dapat menelusuri gua di atas ban karet — atau sering disebut
“tubing”.
Berbeda dengan kebanyakan gua di Indonesia yang
merupakan “gua kering” (yang dapat dimasuki wisatawan dengan sangat
mudah), Gua Pindul ini termasuk “gua basah”, dengan sungai mengalir dari
bagian depan hingga mulut gua di bagian belakang.
Panjang gua sendiri berkisar sekitar 300 meter dengan aliran sungai yang sangat tenang.
Pengunjung
yang datang dan ingin melakukan telusur gua harus mendaftar terlebih
dahulu dengan biaya Rp 30 ribu per orang. Biaya ini sudah termasuk ban
karet, jaket pelampung (yang tahan beban 100 kg), dan pemandu.
Barang-barang bawaan Anda dapat dititipkan di bagian keamanan, namun
kamera harus tetap dibawa!
Setelah mendaftar, Anda dipersilakan
membawa ban karet menuju mulut gua, sekitar 200 meter dari bagian
pendaftaran. Di sana, pemandu akan mengajak berdoa terlebih dahulu dan
menjelaskan tata tertib. Salah satunya adalah, Anda dilarang membuang
benda apa pun sembarangan karena pihak pengelola berusaha untuk menjaga
kondisi gua dan sekitarnya.
Gua Pindul terdiri dari tiga bagian;
bagian terang, remang-remang, dan bagian gelap. Para pemandu membawa
senter sambil menjelaskan tentang kondisi gua. Stalaktit dan stalakmit
mendominasi interior Gua Pindul. Di beberapa tempat terdapat pilar gua,
yaitu stalaktit dan stalakmit yang sudah bertemu dan menjadi seperti
sebuah tiang.
Di salah satu lokasi terdapat sebuat tempat yang
datar, kabarnya dahulu merupakan tempat pertapaan. Di gua ini terdapat
tiga satwa yang dilindungi, yaitu burung seriti, burung walet, dan
kelelawar. Menurut pemandu, gua tersebut memang dibiarkan gelap tanpa
penerangan untuk melindungi kelelawar yang hidup di dalamnya.
Ada
bagian gua yang menyempit hingga hanya cukup untuk satu ban karet.
Pengunjung harus bergantian memasuki lorong ini. Pemandu akan membantu
menarik ban-ban karet tersebut.
Menjelang ujung gua, terdapat
sebuah lokasi yang dapat digunakan untuk melompat. Benar kata si
pemandu, sekali melompat Anda pasti ketagihan! Beberapa pengunjung
sampai melompat 2 hingga 3 kali.
Sampai di bagian luar gua,
petualangan belum selesai. Pengunjung diharuskan naik dari pinggir
sungai ke atas menggunakan tali. Pengelola memang sengaja tidak membuat
tangga untuk membuat acara telusur gua menjadi lebih seru. Keseluruhan
jelajah gua membutuhkan waktu 45 menit hingga 1 jam.
Wisata
di Gua Pindul sangat cocok bagi Anda yang gemar berpetualang, atau
ingin berwisata bersama keluarga. Gua ini masih alami, pemandangan
sekitarnya pun indah, sangat cocok untuk menghabiskan akhir pekan.
Bila
Anda berkesempatan berkunjung ke Pindul, jangan lewatkan juga kunjungan
ke Gua Gelatik dan Monumen Jenderal Soedirman yang berada sangat dekat
dari situ. Kalau ketagihan menyusuri aliran air dengan ban karet,
silakan coba juga paket susur gua dengan ban karet di Sungai Oya tidak
jauh dari situ. Waktu penyusuran di sini sekitar 1,5 jam.
http://id.berita.yahoo.com/telusur-gua-pindul-di-atas-ban.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar